Kamis, 03 Maret 2016

pemikiran tentang banyak hal

jaman sekarang, makin hari makin miris. saya baru aja selesai baca mini artikel dari sosmed yang memberitakan kalau bocah SD udah berani nyebarin foto lagi berduaan, di kamar, dalam keadaan nutupin dada pake selimut, di akun sosmednya dia (https://www.facebook.com/ouvhall.damaii). jujur saya kaget dan cuma bisa geleng-geleng kepala sambil poker face. miris dengan semua pergaulan jaman sekarang yang makin hari makin rusak. saya gak tau ini salah di ortu-nya, pergaulannya, atau teknologinya?

saya kasian sama ini anak, terlalu banyak yang nge-judge dia dengan semua hal yang dia lakukan, dan kalau pun saya bilang dia masih kecil, gak mungkin anak kecil pamer foto kayak gitu toh? jadi salah siapa kah? 
saya gak mau jadi pakar sih, karena emang bukan bidangnya, ini murni pemikiran saya. seumuran dia, saya masih main sama orang tua, minta mama ngikatin rambut kuncir 2, main sepda bareng teman-teman komplek, manjat pohon, main di paret, main di hutan, kejar layangan. kalau dibilang saya gak punya mainan canggih, anda salah. waktu itu saya di belikan nintendo model terbaru sama bapak, karena naik kelas 6, saya juga punya playstation dirumah, tapi asiknya main gundu sama main di tanah jauh lebih menyenangkan. mungkin, masalahnya adalah, teknologi kita udah mulai berbeda. saya ingat banget, waktu berangkat kuliah sebulan lalu, saya liat anak SD ngalungin handphone A***E, kayak ngegantung apel beneran, kayak gak ada harganya. sekarang, anak SD mana yang gak tau dengan facebook, twitter, path, bahkan yang lagi booming snapchat! saya lupa ini kata-katanya siapa tapi dia bilang, semakin maju teknologi kita, makin bodoh kita dibuatnya. teknologi is good, but sometimes we use it in wrong way. sekarang dimana-mana pakai sosmed, bahkan propaganda-propaganda gak jelas juga lewat akun sosmed, di report 1, tumbuh ratusan juta. salahkah teknologi? tidak. yang salah adalah kita yang tidak memilah teknologi itu, terutama informasi didalamnya

ingatkah anda dengan judul sinetron panji milenium, saraz 008, jin dan jun, dsb? iya itu tontonan saya. dari tontonan itu, saya gak diajarin masalah cinta-cintaan, cium-ciuman, bahkan untuk jadi kaya. saya diajarin jadi jujur, berani,pintar, dan kreatif. sinetron jaman sekarang makin gila! mulai dari jokes yang gak mendidik sampai tv serial yang ngajarin nge-bully teman demi mendapatkan pacar impian. damn! ini  yang ditonton sama anak-anak! salah acaranya kah? tidak. yang salah adalah, kita yang gak bisa memilah, tontonan yang baik, sama yang tidak.

yang jadi pemikiran saya yang paling dalam adalah masalah orang tua. itu anak orang tuanya tertalu gaptek kah? atau memang sudah tak peduli? orang tua saya usia udah 50an. mereka punya sosmed, mereka selalu ngecek anaknya lewat sosmed. itu orang tua saya. yah walaupun kadang saya harus marah-marah karena saya ngerasa di stalking sama mereka, tapi mereka mo tau ini anaknya 'betul' aja kah isi sosmednya? kadang juga harus kesal karena harus ngajarin mereka, but they want to learn! how about this girl's parents? kalau saya itung-itung kira-kira masih 30an lah, dan itu terbilang masih muda kok. tidak sempatkah ngecek anaknya?  yah saran aje sih buat ortu disana, dan teman-teman yang mo jadi ortu, plis stop give your gadget to your children even they are the most annoying child you ever have. play with them, read them a book. ini selalu jadi cita-cita saya kalau udah punya anak nanti. no gadget, yes to book. ini bukan salah orang tua lagi, hanya saja, mungkin sebenarnya mereka juga lelah, pulang kerja gak sempat ngecek anak. orang tua saya gitu sih. semakin sibuk, semakin sulit ngecek anak. dilema juga, karena kalau gak kerja, anaknya makan apa? setelah dipikir-pikir, juga kasihan sama orang tuanya ini anak. 

hhaaahhh, mungkin saya juga sama kayak orang lain diluar sana, yang nge-judge ini anak, hanya dengan cara yang berbeda, dengan maksud yang sama. peran orang tua, teknologi, media massa, jelas punya pengaruh yang besar terhadap perkembangan anak. sekali lagi saya bukan pakar, hanya miris. peran orang tua yang lebih besar disini, karena merekalah yang menjadi pertahanan pertama terhadap dampak buruknya perkembangan teknologi dan 'liar'nya media massa. meraka yang bisa menjelaskan suatu alasan kenapa teknologi ini dibuat, kenapa suatu berita harus diberitakan. 

ibu saya selalu menjelaskan maksud dari berita yang saya tonton plus wejangan ala ibu-ibu. bapak saya selalu marah kalau kami nonton film barat yang belom disensor adegan ciumannya waktu kami masih SD, walaupun hanya kartun. yah, mungkin si adek ini bukan saya dan saya juga gak bisa ngebandingkan dengan hidup saya. mungkin ini caranya dia 'memberontak' dengan segala kemudahan yang dia terima. hanya saja imbasnya terlalu besar bagi moral. miris, sedih, kasihan.

terkadang, untuk menjadi lebih baik, kita harus mengorbankan banyak hal. lantas, apakah pantas kita mengorbankan generasi penerus bangsa dengan hal-hal seperti ini hanya karena kita tidak mau dianggap ketinggalan berita dan gaptek? mungkin, memang saatnya saya dan anda memikirkan hal ini lebih jauh dan dalam lagi.

Senin, 02 November 2015

project hidup?


Kayaknya gue emang harus sering-sering nulis deh. Yah selain biar ini blog gak hanya jadi pajangan di HP dan ditulis kalau lagi galau aja, tapi yah biar ada kegiatan baru gitu. Nah, karena hal inilah kayaknya gue bakal mulai project baru buat hidup gue. Yah hitung-hitung ngisi kesendirian karena si gedek udh pindah ke Balikpapan, dan tinggal beberapa hari lagi bakal pindah ke Bandung. Nah, jauh kan? So here I am. Alone, but trying to not lonely.
Seperti yang gue bilang, gue akan memulai chapter baru dalam hidup gue dengan memulai banyak project. Salah satunya skripsi yang udah ditumbuhi jamur karena gak dikerjain, sampai banyak ide baru (hasil saran dari teman) untuk blog gue sendiri.
1. Skripsi
Skripsi ini udah ntah berapa lama gak gue sentuh. Udah jamuran kali yah? Tapi gue akan coba bikin project skripsi ini selesai. Yah sapa tau bulan juli nanti bisa nyusul si gedek ke Bandung? Selain itu juga saatnya skripsi ini mendewasakan gue. Jadi sosok yang kuat dan baru, dan tegar? Hah!! Gak tau. Yang jelas target gue bulan juni atau juli nanti, gue udah bisa punya gelar di nama gue yang super panjang ini. Amen for that!! 
2. Ide blog
Rencana gue bakal nambahin komen gue di setiap kegiatan yang bakal gue lakukan. Maksud gue jadi kayak ngeblog soal tempat, makanan, bahkan mungkin mulai nulis cerpen lagi. Atau mungkin sedikit khayalan gila gue yang kadang terlintas di kepala? Yah gue memutuskan untuk nyari ide baru. Buat diri gue juga sih biar fresh. Mungkin sedikit tips for dummies tentang masalah yang gak penting? Hahahahaha. Bisa jadi. Atau mungkin gue bakal nulis lokasi gorengan enak sekitaran Samarinda-Balikpapan? So, let’s get lost!! Alone and lost? Well it’s really a bad idea! Even though not really bad sih. Atau mungin music? Yeah I love music.
      3. Satu buku satu bulan
Ini project ide dari dosen gue semester 1 kemaren. Lama juga sih. Gue gak tau bisa kesampaian atau nggak. Tapi gue akan mulai dengan merealisasikan project ini. Rencana bulan ini, bisa aja gue ada duit jatoh dari mana gitu kan? Hehe. Dan gue bakal nulis resensi bukunya di blog ini. Mungkin akan banyak novel melankolis, atau juga action, pastinya novel terjemahan. Mungkin juga local. Mungkin juga buku motivasi? Nah kalau ini gue masih gak tau. Tapi, gue harus mulai project ini. As soon as possible!!

Kamis, 09 Juli 2015

Just a Little Thing: Aku, Kamu, Langit, dan Bumi



Matahari telah tenggelam setengah, dan menyisakan warna jingga pudar dilangit yang masih basah bekas hujan. Kau dan aku berlari menaiki bukit itu, tertawa, saling dorong, bercanda. Sesampainya dipuncak, kita duduk diatas rumput yang basah, terenggah, tertawa lagi. Mungkin kita lagi high, atau hanya berbahagia. Kita saling menatap, aku tersenyum, lalu kau berpaling. Mengadahkan kepalamu, menatap langit. Kulihat kau mulai mengankat tanganmu “Langit itu akan tetap tinggi, tapi suatu saat, akan kugapai warna jingga itu. Lalu kusimpan, mungkin untuk diriku sendiri, atau mungkin kuberikan untukmu. Hahahaha, tapi langit sangat sulit digapai, terlalu tingg, sedang aku hanya kerdil yang sedang tertawa pasrah diatas bukit ini”
Aku tertawa mendengarnya “Lantas untuk apa aku mengulurkan tanganmu. Kalau kau tak yakin langit akan menyambutmu?”
“Entahlah”. Dia menurunkan tangannya, matanya masih terpaku pada langit. Aku merasa dihianati. Rasanya mau aku saja yang jadi langitnya. “Kau melihat langit, tapi mulai melupakan bumi”.
Di menatapku bingung. Kemudian tertawa, “Tak salah? Aku kira bumi yang mulai tak peduli padaku”. Aku membalas tatapannya. God, mata itu lagi. Aku menundukan kepalaku. Menatap kearah perkotaan yang mulai diwarnai oleh lampu. “Kita hidup tak hanya untuk melihat bumi. Tapi juga untuk menggapai langit. Langit itu tinggi, semakin tinggi langit semakin hilang jingganya, semakin dalam gelapnya, semakin terang pula ia. Sedang bumi? Hanya sebagai tempat berpijak. Semakin lama pijakanmu, semakin berat pula kau untuk meninggalkannya. Aku tak ingin hidup hanya untuk berpijak pada bumi, lalu menggapai langit yang juga mungkin tak sudi menyambutku. Aku hanya ingin melayang diantara bumi dan langit. Hanya ingin merasakan angin yang menerpa wajahku, menatap indahnya kota itu diantara lampu indahnya, menatap langit dengan kerlip bintangnya, tanpa harus memilih mau berpijak, atau menggapai. Tapi, keegoisan ini pula yang harus menentukan dimana aku berada” kepalanya menatap langit lagi. “Lihat, langitnya makin tinggi” dia menunjuk satu bintang yang muncul. “Itu bukan bintang. Itu venus. Bintang itu berkelip, tapi tidak dengan planet. Tapi walau tak berkelip, dia tetap indah karena bercahaya, walau hanya dengan memantulkan cahaya. Lihatkan, makin tinggi langitnya, semakin gelap ia, semakin terang pula kita melihat”.
Aku menatapnya lagi “Aku….”
“Aku akan pergi” dia bilang. Aku terdiam. Dia menatapku. Tersenyum, “Aku akan mencari angin dimana ia akan membawaku untuk menggapai langit, seraya aku berpijak pada bumi”. Aku berpaling dari tatapannya. Menatap kota lagi dengan kebisuan yang cukup panjang. Kali ini langit telah berwarna biru tua, hanya menyisikan sedikit jingga di barat.
“Sejauh apapun kau pergi, bumi adalah tempatmu berpijak dan kembali. Sedang langit hanya akan merefleksikan apa yang kau perbuat pada bumi. Suatu saat, langit akan menggapaimu meninggalkan pijakanmu di bumi, dan membawamu kegelapan yang panjang. Kemudian kau akan disambut cahaya venus sebagai cahaya permulaan, hingga akhirnya, langit yang gelap dan dingin menjadi terang dan hangat. Hingga saat itu, bisa kah kau tetap di bumi, kemudian kembali kepijakan pertamamu saat kau akan pergi?”. Akhirnya bicara juga. Tetap aku tak berani menatapnya.
“Memangnya ketika aku pergi langit langsung akan menyambutku? Hahahahaha, konyol! Aku akan kembali, dan pasti kembali”. Aku menatapnya lagi, hah sudahlah aku tak sanggup! Aku meneteskan satu-satunya keberanian yang aku miliki. Dia tersenyum. “Bayangan tak akan pergi jauh dari cahayanya” dia bilang seraya menghapus air mataku. Kemudian bangkit, mengambil toganya, kemudian, melangkah pergi meninggalkanku dengan isak diam dimalam sehabis hujan, diatas bukit itu.

Kamis, 11 Juni 2015

alone again

malam-malam begini stalking orang bisa-bisa jadi keterusan sampai buka hal aneh-aneh. gue ada buka satu situs hasil hari stalkingan gue, dimana situs itu menyediakan layanan berupa sifat loe saat Tuhan nyiptain elo. well not quiet true, it just for fun and for haha. but one thing that i know is when i tried to put my friend name oen it, i kindda freez, like thinking who is the one that i should write? tiba-tiba aja gitu well i have friend wenti and sattrio and.... and.... Damn! i lost. mungkin gue terlalu lama menyendiri? sering aja gue di sindir sama temen-temen gue tapi tetap aja gue gak sadar. i'm alone. bukannya gue mau gak datang setiap reuni atau setiap mau ketemuan, tapi gue juga capek kali ngasih harapan palsu ke temen-temen gue, dimana gue selalu batalin janji karna gak di bolehin sama ortu. huft, i'm tired man!! i'm sad and alone! kalau dulu, gue pernah juga mainin hal kayak gini. loe tau siapa yang gue tulis? just my virtual friends. i know they exsist but, not here. gue sedih. dulu waktu smp gue punya temen-temen yang gue bisa nulis namanya di tempat yang gue suka, yang gue anggap spesial. ternyata, setelah gue dewasa, tambah besar, tambah sibuk, gue bahkan gak bisa ketemu mereka. gue udah luangkan waktu, ternyata ortu gue yang gak bolehin. gue capek jadi tukang php. kadang gue iri sama ade gue yang bisa kemana aja dengan tenang. kadang gue gak mau jadi seorang kakak. rasanya gue selalu aja sendirian, nanangin emosi gue sendirian. gue iri juga sama orang yang punya teman banyak. teman yang benar-benar teman, yang bukan penusuk dari belakang. sedih gue, dengan gue yang sekarang gue selalu aja ninggalin temen-temen gue sampai i don't know, it deels akward to called them abymore. gue sadar hidup akan terus berubah, dengan gue yang terus akan ninggalin orang lain dan akhirnya gue sendiri, tapi gue juga pengen sekali aja, ngerasain kumpul lagi sama temen-temen lama gue. p.s. guys i'm sorry, i'm such a disapointed friend for you, i never wanna be like this, i felt so alone, and angry, and sad, sorry i'm always canceled our meeting, i'm so sorry cause i never be a good friend. you know what, called me sometimes oke, and i always love you and miss you and always pray that we can together again

Jumat, 05 Juni 2015

curhatan panjang anak kuliahan #semesterakhir

sebagai mahasiswa tingkat akhir seharusnya gue udah mulai berusaha kayak apapun caranya buat bisa keluar dari fakultas gue dengan cara yang baik lah. maksud gue, wisuda. jadi mahasiswa ada enaknya ada nggaknya. enaknya gue jadi kelihatan sangat berwibawa, pintar, dan kece *ehm (btw ini kalau dilihat dari penampilan luar sih). nggak enaknya ketika tugas numpuk, laporan dan sekarang gue harus mikirin tugas akhir gue yang ntah kenapa selalu bermasalah. Tuhan lagi nguji gue kakayknya.

sebenarnya gue tau gue gak boleh ngeluh, dan gak boleh nyerah. tapi sekali lagi kawan terkadang saya juga lelah untuk menjadi kuat. dimana gue selalu mendam semuanya sendirian, dan akhirnya gila sendiri. kadang gue ngerasa kena bipolar syndrome deh! amit-amit!.

gue udh bebas dari praktikum (finally.... :D) dan sekarang tinggal 3 mata kuliah dan ngerjakan tugas akhir. dimana inia yang jadi masalah gue. gue sadar kok, dari dulu gue malasnya gak ketulungan, sampai-sampai gue aja nangis mohon sama Tuhan biar gue gak malas, dan ntah kenapa gue masih gini-gini aja (serius gue nangis). karena masalah inilah, gaue jadi telat di bandingkan sama teman-teman gue, terkhusus bebeb tersayang. yah sudahlah mau kayak apa? gue udah usaha kok.

di fakultas gue tercinta ini mau seminar proposal aja sidangnya sampai 3x! sidang 1a: judul, sidang 1b: tipus dan tujuan, sidang 1c: prosedural, habis itu baru seminar. gue sebenarnya udah mulai nyusun dari tahun kemarin dan ternyata metode penelitian gue dipakai sama temen gue. yh gak papa lah, itung-itung gue saat itu memang mau ganti judul. semester ini gue sudah menetapkan hati gue mau serius. hasil dari keseriusan gue adalah akhirnya gue bisa sidang 1a. mau lanjut sidang 1b, masalah muncul....

dunno why, judul gue dipakai sama temen gue yang ternyata sudah mau seminar hasil. Fuck man!! (no sensor this time cause i'm so fucking angry). oke gue gak mungkin marah kalau cuma gini aja gue gak mungkin marahlah. nah ini yang bikin gue marah. judul itu adalah judul dosen gue yang sarankan buat gue. karena judul itu pula, gue jadi penelitian duluan tanpa harus ngerjain tinjauan pustaka. saat penelitian berlangsung, ada juga teman gue itu, cuma bedanya, gue paka pelarut n-hexan dia etil asetat. jujur gue sudah ada hasil dan menurut dosen gue itu juga hasil yang bagus. gue seneng dong. sampai akhirnya penelitian itu berhenti karena gue sibung ngurus mau sidang (yang gue gak sidang-sidang :P). hasil gue itu si temen gue ini yang pegang. awalnya sih baik. karena emang dia orangnya baik, gue jadi gak kepikiran yang aneh-aneh. sampai kejadian hari ini. 

syarat seminar oral adanya poster yang sudah berisi isi penelitian, hasil, dan pembahasan. yang gue gak nyangka adalah, ketika gue liat posternya temen gue ini dia pakai setengah dari hasil gue yang gue kira dengan baiknya dia simpankan.

jujur, gue sedih, gue marah, gue kesel, rasanya mau nampar anak itu aja. gue berusaha berfikir positif dengan kejadian kayak gini. tapi gue sakit hati lah! loe bayangin, semalaman begadang di laboratorium, makan gak jelas, tidur cuma 30 menit. dan itu nyaris gue lakukan selama 1 bulan! notolin plat KLT sendirian, ganti vial, dan ini yang gue dapetin?! FUCK MAN!! gak gini caranya buat lulus cepat!!

gue sadar, gue salah juga, kenapa juga gue langsung gak ngurusin proposal gue, kenapa juga gue percaya dia, dan lain-lain dari pikiran gue. satu hal yang gue percaya saat ini adalah: JANGAN PERNAH MEMPERCAYAKAN PENELITIAN KALIAN SAMA ORANG YANG GAK TERLALU KALIAN KENAL DENGAN BAIK.

sesorean gue nangisin masalah ini. gue gak tau harus bikin apa lagi? gue lelah. rasanya, gue udah bangun tembok semangat tinggi-tinggi dapi diruntuhin gitu aja tanpa ada pemberitahuan. gue gak tau harus bilang apa ke orang tua gue yang selama ini doain gue biar cepat DO terhormat dari kampus. gue gak tau apa lagi yang bakal mereka ceramahin ke gue. gue udah mikirin yang aneh aneh, dan gue sedih kerena hal itu.

kalau ngerasa gue terlalu serius, well, gue terlalu santai dalam ngejalanin hari-hari gue. ntah kurang santai apa lagi. terlalu santai mungkin. haha, mungkin saja.

kejadian ini yang paling parah dari sebulanan ini. dari hal ini gue kembali ke hobi lama, gambar (yang gue perbarui style-nya), dan gue mulai nulis puisi lagi. mungkin gue harus ganti profesi dari mahasiswa-peneliti menjadi seorang penulis puisi? hahahaha, bisa jadi.

semoga sajalah gue bisa cepat lulus, dan masalah ini segera selesai. amin!!

secangkir kopi

secangkir kopi di kala sedih
saat sendiri terasa tak bersahabat
dan tawa hanyalah sekedar tawa
dan sedih akhirnya tak kunjung hilang
bahkan tak juga berganti gaya

secangkir kopi di kala gundah
saat riuh rendah mulai redam
saat gundah hanya sekedar hasrat
saat sendiri terasa hampa
bahkan kala dia ada, rasanya sama saja

secangkir kopi di kala terluka
saat luka hanya sekedar luka
tapi, apa akan sembuh?
tersiram lagi dengan luka yang lain
berharap malaikat kebahagiaan datang
meniup terompetnya dan menyanyikan lagu bahagia
tapi, akhirnya kita semua akan pergi...
lalu kembali kosong, lalu kembali hampa

secangkir kopi untuk yang terdalam.
kala kata tak lagi bermakna
dan tawa hanyalah sekedar tawa
kala sedih berujung luka
kala gundah semakin membengkak
kala tak ada lagi kesenangan
tak ada lagi sahabat

secangkir kopi....
akhirnya akan habis
dan meninggalkanku yang sembari meringis
menahan tangis
lalu, kopi akan tetap menjadi kopi,
tetap pahit, dan mungkin tetap mengisi
luka, hampa, dan sendiri....

Sabtu, 02 Mei 2015

the best family that i ever have

the best family that i ever have is my friends. yes they are not my real family but they like the real one. kenqpa gue bilang begini? hmm, keluarga itu tempat berbagi suka dan duka yah, tempat tertawa serta mengadu, bahkan merajuk, nah teman bisa juga kayak begitu, walau tetap saja keluarga yang sebenarnya yang bisa melakukan hal itu semua dan hanya beberapa teman yang bisa 'diajak' kayak gitu. gue seneng punya banyak teman. gue jadi berasa punya banyak kolega yang bisa gue andelin. dah bahasanya. jujur gue dari dlu gak punya teman banyak, teman gue yah itu-itu aja sampai gue tua kayak gini, iye gue tua usia 21 tahun dan berteman hanya dengan yang itu-itu saja, namanya ngenes. tapi memang susah cari teman, kadang beda pendapat, kadang pembawaannya gak bikin kita nyaman, dan lain sebagainya yang bikin gue ngerasa 'oh okey, cuma ini temen yang gue punya dan bikin hari gue nyaman'. tapi kadang sepi juga soalnya kita punya sibuknya masing-masing. teman yang banyak itu menurut gue bukan kringinan, tapi kebutuhan. gue jadi ingat kata-kata pemateri waktu acara bem kampus beberapa waktu yang lalu. dia bilang, organisasi bukan tempat kita cari teman, tapi keluarga. well he is right, cause in here we found family. iya gue lagi aktif organisasi lagi makanya lagi rame-ramenya ngobrol sama temen-temen seorganisasi. yah walaupun kebanyakan dari mereka ade tingkat, gue jadi gak ngerasa kalau gue ini kakak tingkat loh, loe ade tingkat, loe harus hormatin gur fan sopan le gue. gue sama sekali gak mikir kayak gitu lagi. gue malah ngerasa mereka teman gue gak peduli berapapun usia mereka. nice! yes i am happy. i believe this is my present from God. alhamdullillah. this is the real treasure. bener kata orang loe gak bisa beli kebahagiaan.biar kecil gemana, simple gemana, gue tetap senang. usia ke 21 ini gue sadar, kalau temang emang berharga. gue juga bersyukur, biar kadang gue ngerasa sepi tetap ada temen yang 9 tahun nemenin gue. oh ralat dia bukan teman, dia sahabat, keluarga, kakak, adik, saudara, semuanya. Tuhan ngehadiahin dia sebagai kado paling indah dalam hidup, dimana dia tetap ada, dan gue bersyukur kenal sama dia. she is the one, that makes me relize i am not alone. di usia 21 tahun ini juga gue bersyukur Tuhan kasih gue cinta sama orang yang baik, dan membutuhkan gue #ngarep. hehehe, 3,5 tahun sama-sama bikin gur juga ngerasa, gue mau jadi teman hidupnya #eaaaaa. dia yang paling sabar ngadepin gue, teman yang berubah jadi sahabat, pacar, mudahan keluarga amin! yupz Tuhan ngasih gue juga memory tentang semua sahabat gue dari SMA yang gue sayang, yang gue hargai, yang gue kagumi, dan gue rindukan saat ini. gue harap, setambahnya usia gue, gue gak lupa sama mereka semua, amin catatan ini gue dedikasikan sama semua sahabat, teman dan keluarga yang gue sayangi. you are the best people that God ever created. i love you. :* #wentii #sattrio #sahabatSMA #BEMers