Rabu, 09 Maret 2011

no tittle for me

aku mulai bosan,
bosan untuk tertawa, bosan untuk menangis,
tapi aku ingin punya emosi,
melelahkan.
aku sudah mulai bosan untuk befikir tentang kesenangan,
mulai jenuh mencari sesuatu yang (sebenarnya) sudah kudapatkan.
nafsu!
terlalu banyak pilihan, terlau banyak kerepotan.
aku benci jika seperti ini tak jelas.
pilihanku, jalanku, euforia ku,
xxx
kenakalan, dan keliaran,
tapi masih terkontrol dan ingat akan semuanya,
aku suka jika seperti itu,
menyenangkan bersama mu, dan hidupku,
menyenangkan saat tertawa, lupa akan semuanya, tapi masih dalm kontrol-kontrol kebenaran
masih dalam ruang-ruang yang menyenangkan,
euforia kah??
ntah tapi.....
sensasinya menyegarkan,
lebih manis dari sebuah permen lollipop
dan lebih menyegarka dari soda dingin di siang yang panas,
hanya, tak bisa terulang,
bayangnya hanya terlihat jelas saat diingat, itu pun kadang memburam,
dan saat ingin di ingat bersama yang ada hanya
"emang ada yah?? wuahahahahaha!"
tai! bayang itu langsung terpecah praaaannggg
xxx
aku merindukan banyak hal,
hal-hal yang sepele sampai yang menyangkut masalah hati.
lepasin aku dari semua masalah ini,
yah, walau aku tau yang mulai masalah ini aku dan sekarang aku nyasar g tau jalan keluarnya,
brengsek jga aku tenyata,.
menyakiti banyak orang dan g tau-tau.
aku menelan ludah ku sendiri,
dan pada akhirnya, aku hanya tersenyum memelas mohon ampun sama masalah yang sudah aku tantang
sombong!
xxx
yah lagian juga, aku yang bodoh,
sudah tau g bisa nyelesain sendiri malah coba"
harus mulai  belajar sendiri nih, XP
juga harus merombak jadwal to do list yang berantakan XP
hahahaha bego!

Sabtu, 05 Maret 2011

Nyata, pada akhirnya jadi tak nyata

Kadang aku berfikir,
Apa aku pantas mendapatkan apa yang sekarang kudapat?
Rasanya ribuan rencana itu berhasil dengan sukses kukacaukan
Aku nyata tapi, keadaan yang memaksa aku untuk menjadi tak nyata.
Benar-benar aku kacaukan dengan sukses!!
Kadang aku ingin mengungkapkan semuanya
Apa yang aku rasakan, apa yang aku fikirkan,
Tapi tak selalu sama.
Aku lelah untuk selalu terkungkung dalam batasan yang terkadang menurutku tak adil
Mungkin memang hukuman yang pantas dengan kelakuanku yang seperti orang kesetanan ini.
Aku hanya ingin mengeluarkan pendapat,
Apa yang aku rasakan, kesepian diantara keramaian yang terjalin.
Atau hanya aku yang merasa seperti itu?
Apa lagi yang ingin kupinta?
Semuanya ada, lengkap.
Orangtuaku, keluargaku, teman, sahabat, lalu apa lagi?
Sempurna, lengkap, tapi, kenapa masih ada yang kosong?
Aku tertawa, bahagia, lalu, setelah aku kembali ke dalam tempat ini,
Saat itu pula semuanya seolah-olah menghilang.
Aku, tak tau lagi, aku hanya ingin menghapus rasa kosong itu.
Apa ini karena aku sering mangkir dari absen tuhan?
Terlalu banyak kata mungkin, tapi, memang itu lagi yang akan kuungkapkan,
Xxx
Seandainya aku bicara tentang semua yang aku rasakan,
Apa aku akan diomelin dengan kata-kata yang sama?
Membawa-bawa masalah kuliah yang sudah aku tunggu
Selalu, ancaman yang membuatku selalu diam.
Aku harus apa?
Membentak? Lalu merusak semuanya??
Aku betul-betul takan kuliah,
Haaaahhh, aku tak mengrti jalan fikiran kalian,
Kadang aku cuma bisa ngadu dengan cermin tua itu.
Terkadang aku merasa aku sudah gila,
Berbicara sendiri solah-olah otakku sudah terbakar,
Aku ingin mereka mendengarku, walau hanya sekali,
Mengrti apa yang aku rasakan, tak hanya menuntut.
Ntahlah, dimata serorang anak apa yang dilakukan oleh orangtuanya selalu salah,
Dan begitu pula sebaliknya.
Xxx
Aku tak lebih mengerti tentang kalian,
Begitu pula kalian yang tak mengerti tentang aku.
Aku tak berlebihan kan ma jika kutulis seperti ini?
Bahwa aku ingin sesekali di mengerti,
Aku selalu mengizinkan kalian untuk mengerti aku,
Tapi, yang membuatku tak mengizinkan adalah cara kalian yang menurutku salah.
Aku tak tau sudah harus mengungkapkan apa lagi,
Tapi, dari semua itu, aku hanya ingin didengarkan ma
Hope you can understand it mom, love you