Sabtu, 01 Januari 2011

Jalan dan labirin itu

Aku bahkan masih bingung akan jalan dihadapanku
Apa yang harus aku pilih, dan apa yang harus aku ambil,
Masih harus memilih.
Aku takut salah, dan akhirnya aku melewati batasan yang sudah aku buat.
Ribuan cabang, ribuan ujung, ribuan jalan, ribuan kemungkinan.
Harus memilih satu diantaranya.
Labirin itu masih membuka jalannya, tinggal aku yang masuk lalu mencari jalan keluarnya.

xxx
Aku suka di hadapan cermin tua itu,
Aku melakukan apa yang kusuka disana, secara sadar dan tidak.
Bahkan mencurahkan apa yang aku tutupi dari kalian,
Jangan anggap aku gila.
Ini salah satu jalan ku untuk mencapai kedewasaan yang berbeda.
Berbeda karena dari dewasaku aku akan membunuh banyak kedewasaan yang orang dewasa belum lakukan,
Mebunuh egois ku salah satunya.
Sebenarnya tak bisa hanya, harus ku tahan.
Mungkin, aku ingin kesabaranku unlimited, tapi aku manusia
Limited. Itu yang aku tau.

xxx
Aku merindukan suasana dimana aku tak harus banyak memilih.
Aku hanya mengikuti.
Tapi, waktu terus berjalan dan mau tak mau aku harus memilih.
Walau kadang, aku juga tetap dipilihkan, dan aku tak memilih apa yang aku mau.
Aku jadi berfikir aku harus memilih, atau diam dengan apa yang dipilihkan untukku??
Terkadang aku masih ingin memilih sih.

xxx
Tapi, aku juga terkadang merasa bahwa labirin dan jalan milikku ditutup
Secara paksa. Aku takan pernah mau menutupnya.
Semua orang menginginkanku untuk mengikutu jalan yang mereka buat.
Nak, aku bukan anak kecil yang harus terus menatap punggung orang yang ada di depanku.
Aku juga bukan lagi seseorang yang  akan terus menjadi followers.
Juga tak bisa terus mengikutu arus-arus yang membuatku kehilangan jati diriku.
Juga tak bisa mengambil jalan sukses yang mereka tempuh.
Aku ingin mengambil jalan itu sendiri.
Lalu menunjukan, ini loh jalanku!!

xxx
Aku bukan lagi anak 10 tahun yang bisa di dikte terus-terusan
Juga bukan anak remaja yang terus-terusan salah dengan kebebasan yang akan aku ambil.
Aku juga tidak meminta untuk dibiarkan begitu saja,
Hanya saja posisikan diri di tempat yang benar.
Banyak hal yang gue sadar itu salah.
Tapi aku masih anak umur 16 tahun yang mau ‘coba-coba’
Atau mungkiin mereka sekali-kali ku belikan buku panduan remaja.
Bukan hanya buku agama.
Aku bukan hero yang bisa mendobrak kebebasan di rumah ini,
Tapi, belum jadi sebenarnya.
Seandainya aku seperti itu pun aku tau apa ang akan kalan katakan.
Makanya aku takan bicara apa-apa dulu saat ini.
Aku masih menjaga semuanya.

xxx
Kalau emang kalian tak pernah percaya padaku ya sudah,
Aku tak pernah meminta.
Tapi, kalian salah karena tidak percaya padaku.
Bahkan disaat kalian tak percaya pun, aku menjaga semuanya, bahkan mewujudkannya.
Tak sadarkan kalian, bahwa aku benar-benar kesepian?
Yang buatku bertahan hanya teman-temanku, dan smsan.
Bahkan kalian tak sadar.
 Aku jauh lebih percaya sahabat-sahabatku yang bukan siapa-siapaku ketimbang kalian.
Bahkan tak tau disaat aku sedih dengan semua yang kalian perbuat tanpa kalian sadar,
Yang disampingku justru teman-temanku.
Dan kalian bilang padaku untuk meninggalkan mereka??
Kurang apa yang kalian ambil?
Aku tau kalian memberiku banyak, tapi, kalian juga mengambil banyak.
Aku harus apa agar kalian sadar?

xxx 
Hidupku aku yang tentukan,
Kalian tinggal lihan dan member dorongan dan support.
Sisanya biarkan aku seperti anak bayi yang belajar berjalan, dan saatnya dilepas.
Tugas kalian saat ini hanya memperhatikan, lalu saat aku jautuh topang aku.
Gampangkan??
tak sulitkan?